Friday, February 03, 2012

Another Kahlil Gibran

Rasa Sakit
Rasa sakitmu adalah pecahnya cangkang yang membungkus pemahamanmu
Bahkan ketika buah batu harus pecah, hatinya harus berdiri di bawah sinar matahari, saat itulah kau akan tahu tentang rasa sakit
Dan kau dapat membiarkan hatimu dalam pengembaraan keajaiban kehidupanmu, rasa sakitmu tidak akan terasa lebih aneh daripada kebahagianmu


Cinta adalah Kata Cahaya
Banyak wanita meminjam hati seorang pria, namun sedikit yang dapat memilikinya
Bila kau mau memiliki kau tidak boleh mengatakannya
Ketika tangan seorang pria menyentuh tangan seorang wanita, mereka berdua akan menyentuh tangan keabadian
Cinta adalah tabir antara kekasih dan kekasih
Setiap pria mencintai dua orang wanita, yang satu adalah ciptaan imajinasinya dan yang lain belum dilahirkan
Pria yang tidak bisa memaafkan kesalahan kecil wanita tidak akan menikmati keindahan mereka
Cinta yang tidak memperbarui diri menjadi kebiasaan dan berbalik menjadi perbudakan
Kekasih memeluk apa yang ada di antara mereka masing-masing
Cinta dan keraguan tidak akan pernah menjadi istilah yang terucapkan
Cinta adalah kata cahaya,dituliskan oleh tangan cahaya di atas tangan cahaya
Persahabatan selalu mencari tanggung jawab manis, tidak pernah menjadi kesempatan
Bila kau tidak memahami temanmu dalam segala bentuk kondisi maka kau tidak akan pernah memahaminya

Di Luar Kesendirianku
Di luar kesendirianku ada kesendirian yang lain, dan kepada ia yang tinggal di dalam kesendiriranku adalah pasar yang ramai penuh orang dan kesunyianku adalah kebingungan suara-suara

Waktu
Siapa di antara kamu yang tidak merasakan bahwa kekuatannya pada cinta tak terbatas?
Dan siapa yang tidak merasakan bahwa cinta, walau tidak terbatas, berkeliaran dalam pusat keberadaannya, dan tidak bergerak dari pikiran cinta ke pikiran cinta lain?
Dan bukankah waktu seperti cinta, tak dapat dibagi?
Namun bila dalam pikiranmu kau harus mengukur waktu dalam musim,
Biarkan masing-masing cuaca berputar di seluruh musim
Dan biarkan hari ini memeluk masa lalu dengan kenangan dan masa depan dengan penantian

Penjagaan Terakhir
Lama aku mencintaimu dan terlalu dalam
Kau, yang kuat, telah kucintai, walau bekas cakaran kuku bajamu masih ada dikulitku dan kau yang lemah, walau kau mengeringkan kepercayaanku dan membuang kesabaranku
Kau yang kaya kucintai, sementara pahit adalah madumu dalam mulutku dan kau si miskin, walau kau tapi rasa malu dalam tangan hampaku

No comments:

Post a Comment