Friday, January 06, 2012

PERPISAHAN KELAS BRANDCAP PART-3

Selasa, 10 Mei 2011
Mess Tirta Indah


Selamat pagi, manis. Selamat pagi, dunia. Selamat pagi #Brandcap unyu-ku. *soundtrack lagu anak gembala-nya Tasya #gaknyambung*

Bangun subuh, salat, ada yang tidur lagi, ada yang kowa-kowo, dan ada yang mulai berlarian kesana kemari.
Kita duduk di depan tv berusaha mengumpulkan nyawa kita. Ada yang memasak air dan membuat mie gelas, pop mie, kopi, energen, dan lainnya. Lama-kelamaan memang terasa laparnya.


Lalu sang ketupat turun dari lantai dua, membawa banyak harapan untuk mengisi perut kita yang kosong. Masak roti maryam sumbangan sang ketupat lalalala~
Kalau tidak salah yang aktif memasak Tanjung, Nah, dan Gembol. Si Ayuk dan Mbak Ris gantian istirahat kemarin kerja keras masak. Ada lagi mungkin tapi aku nggak ingat. Karena saat aku ingin membantu tapi dapur sudah penuh sesak. Hingga kita menggoreng roti maryam menggunakan panci agar cepat selesai. Bayangkan!
Beberapa anak sudah ditugasi membeli selai dan meses untuk tambahan roti maryam.
Setelah matang, anak #Brandcap yang aku bilang aktif masalah pengisian perut membuat roti maryam ludes tak bersisa. Kenyaaang, alhamdulillah.

Bundaaa, ketahuan hayooo makan duluaan :p


Roti maryam time XD


Lalu kita minum air putih. Dan, ternyata air putihnya habis -___-
Haus, hauuuuuus..
Aku sudah berteriak pada para cowok untuk membeli galon. Tapi... krikrik.. sepertinya sedang sibuk sendiri. Ada yang menanggapi tapi bertanya di mana. Ya mana kita tahu -___-
Akhirnya tebak siapa yang berangkat? Aku, Mamil, Eka, dan Dika. Wiiiih wonder women banget kan ya kita? Aku tau, aku tau. B-)
Kita berempat menyusuri jalan menanjak sambil membawa galon kosong. Banyak toko yang belum buka dan hal itu membuat kita semakin jalan ke atas mencari keajaiban. Akhirnya kami menemukannya di sebuah toko kelontong kecil.
Lega sudah mendapatkan apa yang kita mau tetapi bingung cara membawa galon penuh berisi air tersebut kembali ke Mess. Apakah perlu digelundungkan? Apa dilemparkan?
Akhirnya, 3 dari 4 wonder women tadi membawanya. Yang menganggur menyemangati 3 orang yang sedang membawanya. Saat ada yang capek, satu orang tadi menggantikannya. Begitu terus.
Hingga tidak terasa (ya aslinya kerasa banget peks -__-) kami sudah sampai di Mess. Kami berteriak meminta bantuan lalu Barry yang muncul. Dia terkejut kenapa para cewek yang membawa galon ini dan tidak meminta bantuan para cowok. Krikrik (lagi). Perasaan sudah berteriak ya tadi.
Tapi sungguh nggak apa-apa kok. Asyik juga ternyata, tapi bukan berarti mau kayak gitu lagi.
Akhirnya MINUM MINUM!!!!

Mas yang mengurus Mess sedang menguras kolam renang. Katanya agar airnya bersih lagi dan bisa dipakai berenang dengan nikmat. Lalu aku dan Ekay bilang kalau bisa, air kolamnya lebih dipenuhi.
Jawaban Mas: “Wah ya nggak bisa mbak, wong itu alami dari gunung jadi tergantung mengalirnya seberapa.”
Eaaaaa, krikrik, *isin*.

Setelah itu, para anggota sie acara mulai mengobrak-abrik anak-anak yang sudah mulai bisa bersantai.
“Ayo rek, waktunya games-games.”
Wedeeeeeh, sudah kepikiran bermacam-macam hal di kepala jika sudah menyangkut games.
Akhirnya kita digiring ke halaman depan Mess.
Kami disuruh membagi kelompok menjadi 4 kelompok. Sudah selesai.
Kelompok 1: Ayuk, Manda, Ela, Barry, Choi, Kecap, Aku.
Kelompok 2: Devri, Joan, Ibib, Nah, Ekay, Ririn, Vivi.
Kelompok 3: Teddy, Jiji, Eccy, Dadok, Dicky, Tito, Gembol
Kelompok 4: Daniel, mamil, Dika, Mbak Ris, Desy, Tanjung, Arya, Dika.
*yang di-bold dianggap sebagai pemimpin kelompok*
Ainun, Deby, dan Yogi tidak ikut bermain karena mereka sie acara.

Game Pertama.
Aduh, game yang sangat menarik memang. Pertamanya antusias banget. Lalu, kami agak terkejut saat Deby berteriak, “Ayo pemimpin tiap kelompok buka baju!”
IIIHHH!! Ini mau ada apa’an memang?
Dengan malu-malu mereka mulai buka baju. Lalu, games dimulai. Setiap anggota kelompok balapan menempelkan double tape yang sudah dipotong kecil-kecil di tubuh para pemimpin (baca: korban) masing-masing kelompok. Bebas di mana saja. Ya, begini. Kapan lagi bisa mengerjai para korban-korban ini.
Wah ternyata begini saja. Alhamdulillah.. Dan begini hasil pelecehan kami kepada empat orang itu.

Barry Tryhadi Putra Siahaan

Devri Haryanto Manullang

Teddy Adhitya

Muhammad Faisal Tanjung



Setelah itu, Deby mulai berbicara lagi, “Game-nya belum selesai rek.” Eaaaa, ternyata belum, kawan.
“Sekarang, balapan mencopot semua double tape yang ada ya.”
Wah, okelah. Nggak apa-apa.
“Tapi pake mulut.” Krikrik....
Nggak. Nggak hening kok saat Deby bilang itu semua.
Yang ada banyak teriakan. HAAAA??!!!
Ya begitulah yang terjadi. Shock sekali memang rasanya.
Tapi kami memang akan selalu menjadi korban sie acara. Apalagi yang bisa kami perbuat. Setiap kelompok mulai membuat strategi masing-masing dengan pembagian daerah permulutan (eh?).
“kamu bagian muka ya, kamu kaki, kamu badan,....” dan seterusnya.
Di kelompokku, aku dan Ela mendapat bagian kaki. Yang lainnya, aku lupa.
Dan “priiiit” kami mulai beraksi mencopotinya.
Dan jangan salah, susah sekali lho. Apalagi melibatkan banyak tawa.
Untuk para pemimpin kelompok jangan dikira mereka berleha-leha karena mereka menjadi objeknya, mereka benar-benar yang paling menderita, kawan. Karena double tape itu menempel dengan ketat sekali di tubuh mereka, akhirnya sakit sekali saat dilepaskan karena menyangkut masalah “penarikan bulu-bulu”.
Muahahahaha *Ketawapuasngece*
Jadi saat kami melepaskan double-double tape itu, selalu dihiasi teriakan “adoh!“ “au!” “AA!” dan lain sebagainya.
Kelompok pemenangnya, (lho aku lupa ._.). Sungguhan aku lupa, kalo nggak kelompokku, ya kelompoknya Tanjung. Aduh lupa.

Game Kedua.
Alhamdulillah, game kedua tidak melibatkan bertelanjang dada dan teriakan unyu-unyu. Tapi ternyata tetap melibatkan MULUT.
Dan, korek api.
Game kali ini memiliki tutorial:
  1. Memegang korek api dengan mulut.
  2. Membawa karet gelang dan menyalurkan ke tiap anggota kelompok dengan korek api tadi.
  3. Anggota paling belakang bertugas menaruh karet-karet itu melingkari botol yang sudah disediakan.
Jadi, benar-benar melibatkan hal-hal seperti itu kan. -___-
Si Yogi juga dari tadi teriak-teriak nggopohi.
Alhasil, dari foto-foto yang kami ambil, seperti berciuman dengan monyong-monyong. Err....


Penjelasan dari sie acara
*ada sepeda cucunya Mamah nampang -___-

Beginilah keadaan saat itu :')

Lingkarkan! ayo ayoo


Daaaan, aku lupa lagi kelompok siapa yang menang. (aduh)
Kalo nggak kelompokku ya kelompoknya Tanjung. Pokoknya kebalik-kebalik sama game pertama tadi.
Setelah itu, kami harus bersih-bersih halaman depan bersama-sama.


Bersih-bersih :D


Game Ketiga.
Deby dan Ainun merongrong kami untuk segera ganti baju renang karena game selanjutnya ada di kolam renang. Sekali lagi, kami menurut. Dan jujur, aku antusias jika disuruh berurusan dengan yang namanya air.
Ternyata game ini melibatkan mulut (lagi). Ini sie acara suka banget sama mulut-mulutan (eh?).
Setiap kelompok menyuruh satu anggotanya berada di dalam kolam renang untuk menyalurkan air melalui gelas plastik ke anggota yang lain. Jadi dari gelas ke gelas. Tapi gelasnya tetap dipegang dengan mulut (kecuali anggota yang berada dalam kolam renang).
Dan aku yang bertugas di dalam kolam renang. MUAHAHAHAHA *ketawanguecepol(lagi)*
Menjadi anggota yang bertugas di dalam kolam renang itu enak sendiri, kawan. Mengambil air dengan tangan lalu tinggal menunggu anggota yang berada di daratan kering menyalurkan, jadi yang dalam air tinggal berteriak memberikan semangat. Sampai para anggota lain di kelompokku menyuruhku diam karena berisik hahaha.


Ayo dari mulut ke mulut (?)

Perlombaan dimulai :D


Kelompok pemenang B-)


Kelompok satu yang menang! Wah, kalau yang ini aku ingat sekali siapa yang menang karena juara umumnya kelompok satu gitu. B-)
*congkaknyakumat*
Kita mendapat hadiah berupa jajanan kecil dan dibagi dengan yang lain juga kok.

Sueneeeeeng polpolan notok jedok gubrak pokoknya.
Setelah acara games, dan sudah terlanjur basah, akhirnya kami berenang-renang lagi. Maksudku, bermain -___-
Dan para cewek, dengan anggota yang sangat lebih banyak dari kemarin, memulai acara nge-cheerleader lagi. Yang jelas lebih seru dari acara kemarin karena banyak jiwa-jiwa yang terlibat.
Yang cowok ternyata nggak mau kalah dan mereka ikut-ikutan bikin piramid cowok. Sama saja hasilnya dari sisi cewek maupun cowok amatiran semua. -___-


Piramid Cewek B-)

Piramid Cowok B-)



Lama bermain akhirnya mulai kecapekan semua. Satu persatu mulai keluar dari kolam renang dan akhirnya kamar mandi antre (untuk kali ini tidak ada insiden terawangnya Tito. Hehe peace, Tito.).
Aku, Jiji, dan Ekay, sang jiwa-jiwa terakhir, akhirnya masih berada di pinggir kolam berasa bule dan kita sunbathing. Tapi jujur, hangat banget dan menyenangkan. Jiji mah tenang-tenang aja. Kalau aku dan Ekay beda lagi. Sudah berbakat item tapi masih gaya sunbathing segala. Jadinya, ya, begitulah.

Setelah itu, Mamah menawari bakso enak. Dan, seperti biasa, memang kita kayaknya nggak pernah doa jika makan, kita mau-mau saja. Dan ternyata baksonya enak sekali. Tarif bakso pun normal karena Mamah yang memanggil jadi kita tidak dianggap turis. (aduh turis jare, turis domestik rek -___-)
Menunggu mandi antre sekali tapi akhirnya semua orang berhasil mandi.


Bakso enak, anget, dan murah. Hmmm...

Tengah hari, ternyata kami masih lapar. Para sie konsumsi dengan bantuan sie-sie yang lain memasak lagi. Kali ini, kami tidak bermasalah dengan yang namanya nasi. Kami memakan sayur bayam dengan lauk nugget dan kornet. Kornetnya, umm, asin buanget. Kayaknya yang masak kornet kebelet nikah nih (siapa hayoo ngaku!).
Tapi ya namanya anak #Brandcap seasin apapun semuanya ludes dan habis.

Istirahat ada yang tidur siang, ada yang bermain uno dan monopoli, dan ada yang melanjutkan menonton Ju-On dan dilanjutkan menonton toilet 105.
Ternyata setelah dilihat lagi, jadinya tidak terlalu seram. Malah sedikit lucu.
Faktor gelapnya malam ternyata berpengaruh dalam hal menonton film hantu, kawan.
Tiba-tiba aku lemas sekali, rasanya pusing. Kata anak #Brandcap karena aku terlalu bersemangat dan mengeluarkan banyak kalor yang berupa energi hari ini. Jadinya aku tidur siang di kamar. Si Choi so sweet banget membelikan susu untukku. (uwuwuwu, jangan ketawa!)
Akhirnya aku sehat lagi. (ciyeeeeh)

Sore hari, umm.. sepertinya postingan ini terlalu panjang ya. Disudahi dulu saja, kita lanjutkan di Part-4 ya sekalian penutupan.

#Brandcap, aku kangeeeen. Keluarga seperti kalian baru sekali ini kudapatkan.
Love #Brandcap so much *ciumbasah*

No comments:

Post a Comment